Surat Izin Mengemudi - Diary Ayuk Hartini
...

Surat Izin Mengemudi

Salah satu benda yang ada di kamar saya yang ingin saya ceritakan di sini adalah Sirat Izin Mengemudi C a.k.a SIM C. Saya terbilang telat bisa mengendarai motor, saya baru mengendarai motor sendiri saat saya semester lima. Sebenarnya bukan apa-apa, tapi berkali-kali jatuh dan tabrakan saat belajar mengendarai motor membuat saya jadi tidak berani mengendarai motor sendiri, karena sungguh, kecelakaan itu tidak enak (menurut ngana?). Dulu saat masih kuliah, saya sering nebeng teman saya untuk pergi kemana-mana, ke perpustakaan kota, ke alun-alun, ke rumah teman untuk mengerjakan tugas kelompok, dsb. Saat itu teman yang sering saya tebengi adalah Elok. Elok pun tidak punya SIM C walaupun sudah berkendara kemana-mana naik motor sendiri.

Pernah suatu hari saat saya sedang nebeng Elok, kami mengelabui Polantas saat ada operasi, alih-alih terburu-buru mengumpulkan tugas dengan memperlihatkan kertas yang baru saja kami print-out, Polantas membiarkan kami lanjut tanpa diperiksa. Untung saja kami selamat, jika tidak, uang paling tidak Rp. 50.000 pasti sudah melayang untuk menyogok Polantas tersebut. Pernah juga suatu ketika saat saya juga sedang menebeng Elok, ada operasi pemeriksaan kelengkapan  berkendara, kali ini Elok sudah punya SIM C. Masalahnya, saat itu saya tidak memakai helm, tahu sendiri kan, Polantas selalu cari kelemahan pengendara meskipun kadang sudah lengkap. Karena saat itu tidak ada jalan tikus, akhirnya Elok menyuruh saya turun dan jalan kaki cukup jauh, sekitar beberapa ratus meter dari tempat operasi. Pura-pura sebagai pejalan kaki trotoar saat Elok diperiksa. Selesai diperiksa, Elok lalu pura-pura tidak kenal saya dan memacu motornya jauh dari dari tempat operasi, dia menunggu saya di sana. Lumayan jauh, lumayan capek juga.

Karena saya kapok jalan kaki jauh saat ada operasi, saya memastikan diri untuk mengecek dan memastikan helm dan kelengkapan lain sebelum pergi. Lagi-lagi beberapa hari setelah kejadian itu, ada operasi, saya dan Elok kali ini senyum sombong dan tidak khawatir karena helm, STNK dan SIM C semuanya sudah lengkap bersama kami. Elok mengendarai motornya menghampiri Polantas sebelum diberhentikan, ya, kali ini kami yang menghampiri sebelum  diberi aba-aba untuk berhenti. Polantas memeriksa helm kami, lengkap. Kemudian Elok menunjukkan SIM C dan STNK nya dengan bangga sebelum diminta oleh Polantas untuk menunjukkannya, senyumnya sombong tapi bahagia seolah berkata  : “nih, Pak, lengkap kan, helm , STNK, SIM C, semua ada, mau cari celah apa untuk nilang kita, hahaha!”

Anyway, bicara soal SIM C, kenapa foto di SIM C selalu terlihat jelek ya? Bukan hanya saya, teman-teman saya juga. Saya sendiri terlihat lebih mirip Sadako (tokoh hantu dari Jepang), daripada saya sendiri. Serem ya, iya.



#CeritaDariKamar #23

2 Komentar untuk "Surat Izin Mengemudi"

  1. hahaha SIM C, dapet SIMnya pake tes yg g masuk akal g? iya ya kenapa poto SIM g pernah ada yang bagus begitu juga dengan SIM-ku

    BalasHapus
  2. iya. hahaha foto SIM ku mirip Sadako. >_<

    BalasHapus

Iklan Bawah Artikel