Lelaki dengan Kening Lapangan Bola - Diary Ayuk Hartini
...

Lelaki dengan Kening Lapangan Bola

Lelaki ini mempunyai kening selebar lapangan bola, ya, saya sering menyebutnya begitu. Mungkin karena di dalam kepalanya terdapat banyak hal yang menjadi kewajibannya, maka ukuran kepala dan keningnya selebar itu. Mebahagiakan saya, salah satunya. Setidaknya, itulah yang saya baca dari pancaran matanya.

Dia selalu mamasok kebahagiaan saya dalam lembut es krim dan batang coklat, dingin dan manis. Dingin es krim untuk melelehkan dunia yang tak jarang membuat saya gerah dan kepanasan, dan manis coklat untuk menghapus pahit rindu saat saya tak bersamanya. Begitu, katanya.

Suatu siang dia mengajak saya ke  toko buku, untuk membeli empat buah buku. Satu untuknya, tiga untuk saya. Salah satu buku yang dari ketiga buku yang diberikan kepada saya berjudul “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” karya Tere Liye.

“Judul buku ini mencerminkan keihklasan, baca dan pahaminlah.” ucapnya.

Saya tersenyum bahagia saat mendengarnya, kemudian dia membuka buku yang dibeli untuknya sendiri. Dia terlihat begitu serius dan tenggelam dalam tiap kata yang dia baca, tak menghiraukan saya yang ada di hadapannya. Tapi, saya menikmati pemandangan itu.

Saya selalu suka melihatnya menyelam dalam lautan kata-kata, membelah ombak kata menemukan 'kita' di dalamnya. Biarlah dia menyelam lebih dalam, untuk menceritakan kisah kidung puteri duyung saat dia kembali ke daratan. 


#PeopleAroundUs Day #3

2 Komentar untuk "Lelaki dengan Kening Lapangan Bola"

Iklan Bawah Artikel