Bule Australia Berkebaya di Pernikahan Adat Jawa - Diary Ayuk Hartini
...

Bule Australia Berkebaya di Pernikahan Adat Jawa

“Wakey, Wakey! It’s 5 am we’ve gotta be ready for the make up!” ucap saya pada dua calon pendamping saya, Indi dan Nicole. Hari itu adalah hari yang telah ditunggu-tunggu oleh banyak orang, hari dimana proses pernikahan saya dan calon suami saya akan dilangsungkan. Anehnya, jika kebanyakan teman-teman saya merasa deg-degan sejak sebelum hingga hari H, saya justru tidak nervous dan grogi sedikitpun. Tetap bahagia walaupun tidak terlalu membuat saya kepikiran dan berdebar tak keruan. Periasnya datang jam 5.30 pagi sesaat setelah saya dan calon pendamping saya sudah sarapan (biar tidak pingsan selama prosesi pernikahan, x’)). Berikut beberapa foto dari pernikahan saya.
  • Proses Make-up
Calon pengantin paling kiri. kecil benget, ya?
Make up setengah jadi, lebih mirip supermodel atau nini lampir? :p
make up hampir jadi
  • Detail sanggul
dari samping. cantik, ya?
bunga melati asli. hm... wangi!




sumpah, ini berat banget. xp
dari belakang.
  • Busana pengantin (saya dan suami ganti baju empat kali)
baju warna hijau dipake setelah resepsi
baju warna merah dipake setelah resepsi
baju warna kuning, dipake pas temu manten & resepsi
baju warna putih ini dipake pas akad nikah.
  • The sacred moment of ‘akad nikah’
Qobiltu nikaha...
alhamdulillah, SAH~
serius banget tanda tangan surat nikahnya.
tanda tangan juga.
Maharnya sesuai tanggal pernikahan. Rp 1.232. 014.
  • The prestigious moment of ‘temu manten’
pihak suami dan keluarga siap temu manten
pihak istri siap temu manten juga~
tukar janur
cium tangan suami
proses injak telur & cuci kaki suami
digiring bapak menuju pelaminan
nuang beras
suap-suapan & sungkeman
ditutup dengan doa. o:)
  • Dekorasi panggung
hehehe...
thank you gemilang dekorasi. panggungnya cantik.

Alhamdulillah, akhirnya prosesi pernikahan sudah terlaksana dengan sempurna. Ada kepercayaan kuno bilang bahwa pengantin tidak boleh mandi saat hari pernikahan. Jika dilanggar, akan turun hujan lebat. Percaya tidak percaya, pagi sebelum make up saya tidak mandi, hanya cuci muka saja dan Alhamdulillah tidak hujan sepanjang hari. Namun sorenya saat acara selesai, saya mandi keramas membersihkan make up serta rambut setelah disanggul seharian. Apa yang terjadi? Persis saat saya keluar kamar mandi setelah keramas, hujan langsung turun lebat sekali. Apakah kepercayaan kuno itu benar? Atau hanya kebetulan? Wallahualam. Saya sih, berterimakasih kepada Allah karena selama prosesi pernikahan hari cerah tanpa mendung maupun hujan. Hehe.

Proses saya dan suami sebelum hari pernikahan tidak mudah, banyak sekali pertikaian, salah paham, prasangka, dan kesilapan-kesilapan lainnya. Berbuat salah memang hal manusiawi, namun tak lantas jadi pembenaran untuk mengulang-ulang kesalahan. Dan saya yakin, tantangan pasca pernikahan akan jauh lebih banyak dan lebih berat dari masa-masa pacaran. Namun komitmen untuk selalu memperbaiki pribadi masing-masing dan saling mengingatkan akan selalu kami pegang teguh, demi menjadi keluarga yang Sakinah, Mawadah dan Warohmah. Amin, InsyaAllah. o:)

Potongan doa Nabi Muhammad SAW di halaman paling belakang undangan pernikahan kami.


"Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya, memberkahi mereka berdua, meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikannya pembuka pintu-pintu rahmat, sumber ilmu dan hikmah, serta pemberi rasa aman bagi ummat."  (Do'a Nabi Muhammad SAW pada pernikahan putrinya Fatimah Azzahra dengan Ali Bin Abi Thalib)


Countless thanks to:

IBU
Ibu saya: sebagai orang yang paling sibuk, paling lelah, paling kurang istirahat, namun paling ihklas dalam mempersiapkan ini semua. Semoga anakmu ini bisa menjadi istri dan ibu yang baik sepertimu, Bu. I LOVE YOU.

Indigo and Nicole
Indigo and Nicole:
For coming and being apart of the wedding. I wish I could tell how grateful I was to have you here. PS. You both were looking good with the make up, sanggul, kebaya and jarik. Look like real Javanese ladies. (^.^)

Lungit and Fendi
Lungit and Fendi:
Oh, Dewa Penyelamat! Kalian benar-benar pendamping pria terbaik, saat tak ada satupun sepupu yang bisa dijadikan pendamping pria karena semuanya sedang sibuk ujian yang tidak bisa ditinggal, terima kasih sudah mau (aku paksa) untuk menjadi pendamping pria. Acara ini tak akan lengkap tanpa kalian.

Etik and Evi
Etik and Evi:
Karena telah rela meluangkan waktu untuk ikut berpartisipasi dalam acara kakak sepupumu yang cerewet ini. Semoga kalian segera menemukan jodoh dan menikah juga!

All names I can't mention:
For coming, helping and participating in this wedding. Also for all the wishes. Me and my hubby are the luckiest to have you all here with us. Thank you all SO much!

Ya Allah......
Izinkanlah setiap pelukan menjadi jalan untuk lebih mendekat kepadaMu
izinkanlah setiap sentuhan menjadi perekat cinta kepada-Mu
izinkanlah setiap pertemuan menjadikan kami bersyukur kepadaMu.

Alhamdulillah, menikah itu indah. Terima kasih semuanya. :)

Love,
Ayuk and Didit.



2 Komentar untuk "Bule Australia Berkebaya di Pernikahan Adat Jawa"

Iklan Bawah Artikel