Kuburan Band Girls - Diary Ayuk Hartini
...

Kuburan Band Girls

Suatu siang di tahun 2008, matahari sedang gagah-gagahnya. Teriknya tak hanya mampu mengeringkan jemuran, tapi juga tangis penghuni kos Ibu Jono. Suasana di dalam kos bagai di dalam oven panas yang perlahan tapi pasti memanggang apapun yang ada di dalamnya. Ana, Irma dan Ayu, adalah penghuni kos yang tidak sekamar tapi tak jauh berbeda keadaan kamarnya. Rp 70.000 / bulan, fasilitas kamar dengan satu tempat tidur untuk dua orang, tanpa boleh membawa barang elektronik apapun kecuali charger handphone. Mereka bertiga hampir mati terpanggang di dalam kos. Tangan mereka disibukkan dengan mengibas-ngibaskan buku mengusir panas dan keringat. Selain kepanasan, mereka juga hampir mati kebosanan, tidak ada yang punya laptop, juga tidak ada TV. Mereka mahasisa murni yang tidak mempunya kegiatan apapun di luar kampus, jadi sepulang kuliah ya sudah. Belajar atau bebaringan, belum ada TV. Jadi mereka miskin hiburan, tidak ada yang bisa dilakukan. Hingga Ayu seketika berteriak pada Ana dan Irma saat mereka sedang menggerutu menyumpahi panas sambil mengibas buku,

“Panas banget, ya. Ini wajah sebentar lagi gosong mirip pantat wajan ini pasti”

“Iya panas banget, ga ada kipas angin lagi, males ah nambah dua-puluh-ribu buat nambah kipas doang, nanti perbulan jadi sembilan-puluh-ribu, dong, ogah ah” Irma menyambar.

“Iya say, udah gitu bosen lagi ga ada TV. Enaknya ngapain ya, wajahku sebentar lagi gosong kepanasan, tanganku capek kipasan, sip! Sebentar lagi kita bakal bener-bener mati!” Sahut Ana.

“Aha! Aku punya ide! Ayuk kita maskeran aja, biar wajah kita adem, siapa tahu, hati juga adem” kemudian Ayu mengambil masker bengkoang dan mereka mengoleskan ke wajah masing masing.

Mereka saling melihat dan menertawakan satu sama lain, saling mengejek karena wajah mirip hantu kesiangan.

“Hahaha, yuk kita narsis, yuk! Foto-foto terus diupload ke Friendster, nanti dikasih nama Kuburan Band Girls, kita kan udah sama make-upnya sama Kuburan Band. Yang nyanyi lagu Lupa-lupa Ingat, itu loh.”

…..and the girls gone mad. Jepret sana jepret sini, mulai dari muka sok manis sampai wajah mirip teroris. Adegan narsis berakhir dengan pemilihan foto yang akan diunggah ke Friendster, karena Facebook belum ada yang punya, apalagi Twitter. Mereka mendadak menjadi terkenal keesokan harinya di kampus, kemana mereka pergi (masih dalam kampus) banyak yang tertawa sambil berteriak “mari kita sambitnya, kuburan Band Girls!!” sambil diikuti tepuk tangan. 

"Anjis, malu banget" kata Ana sambil menutup muka dan mempercepat langkah kaki, diikuti Ayu dan Irma.


#PeopleAroundUs Day 14

Belum ada Komentar untuk "Kuburan Band Girls"

Posting Komentar

Iklan Bawah Artikel