Jam Tangan
Saya adalah tipe orang yang takut akan telat. Saking
takutnya saya, jika ada janji bertemu, saya pasti sudah hadir sejam sebelum
waktu bertemu, atau paling tidak setengah jam seblumnya saya sudah sampai dan
menunggu. Bukannya apa-apa, tapi janji adalah beban bagi saya, lebih baik saya
menunggu daripada saya ditunggu. Untuk itu, saya selalu pergi kemana-mana
dengan jam tangan melingkar di pergelangan tangan saya.
Jam tangan saya ada beberapa, karena saya suka memakai jam
tangan dengan warna yang serasi dengan warna baju saya. Iya, kadang saya
disebut alay karena ini. Harga jam tangan saya bervariasi, tapi tidak ada jam
tangan saya yang branded, hehe. Hampir semuanya berkisar antara Rp. 30.000 - Rp. 100.000, ada satu yang paling
mahal saya miliki harganya Rp.300.000, itu pun cuma satu dan pemberian ibu
saya sebagai hadiah skripsi saya sudah selesai. Maklum saja, saya sering stress
dan tidak doyan makan saat mengerjakan skripsi dan ibu saya tidak suka melihat
saya kurus dan jelek karena stress.
Pernah suatu hari saat saya ingin pergi, semua jam tangan
saya baterainya mati, saya kemudian bingung mau pakai jam tangan apa, tapi saya
masih tidak terlalu risau karena bisa memantau waktu melalu jam di ponsel saya.
Kemudian saya bawa semua jam tangan saya ke tukang jam untuk mengganti
baterainya, saat sampai, saya ditanya :
“ada yang bisa
dibantu, mbak?”
“saya mau ganti
baterai jam tangan, pak”
kemudian saya memberikan plastik kecil tempat
semua jam tangan saya, bapak tukang jam kemudian :
“banyak sekali jamnya,
mbak, ini baterainya diganti semua?”
“hehe, iya pak, diganti
semua, ini jam tangan koleksi, kok”
saya nyengir, saya kira saya dapat
pujian oleh bapak tukang jam, ternyata kemudian beliau berkata :
“koleksi kok barang
murah, mbak, mending punya satu tapi berkualitas”
Saya kemudian diam, saya merasa malu. Bapak tukang jam ada
benarnya, lebih baik memiliki satu benda yang berkualitas, daripada banyak tapi
tidak berkualitas. Ini ibarat memiliki teman, lebih baik memiliki satu teman
tapi yang berkualitas, yang ada saat kita susah maupun senang, daripada banyak
teman tapi hanya datang saat ada maunya saja.
#CeritaDariKamar #15
Belum ada Komentar untuk "Jam Tangan"
Posting Komentar