TV dan Berbagi - Diary Ayuk Hartini
...

TV dan Berbagi

Berbicara tentang televisi atau tv, memang seakan tidak ada habisnya. Ada beberapa cerita tentang tv yang ingin saya bagi di sini. Dulu saya sering berebut acara tv dengan anggota keluarga saya, karena memang tv di rumah kami cuma satu. Biasanya kami berebut menguasai remote tv, karena penguasa remote tv lah yang menentukan apa yang ditonton, dengan pengecualian acara tv kesukaan penguasa remote tv boleh diganti saat iklan. Saya suka kartun, kakak saya suka Satria Baja Hitam, Power Rangers dan sebangsanya, bapak saya suka acara tinju dan berita, ibu saya suka acara memasak dan nenek saya suka serial laga semacam Tutur Tinular. Dan, disitulah kami berebut acara tv saat tayangan kesayangan kami tayang di jam yang sama. Tapi walaupun terpaksa menonton acara tv yang bukan kesukaan saya, saya tetap senang, karena acara yang saya tonton menjadi lebih bervariasi, tidak melulu kartun. Dengan Power Rangers dan Satria Baja Hitam, paling tidak saya belajar untuk menjadi pemberani, dengan berita, saya jadi lebih banyak tanya pada bapak saya, tentang apa saja hal yang diberitakan yang tidak saya paham, dengan acara memasak saya jadi lebih suka dengan masakan ibu, karena seenak apapun masakan di tv, lebih enak masakan ibu karena bisa langsung saya makan kapan saja saya mau, dengan serial laga, paling tidak saya belajar tentang sejarah kerajaan pada zaman dahulu.

Tapi sejak awal saya kuliah, saya memiliki tv sendiri di kamar saya, satu tv di kamar orang tua saya, dan satu kamar di ruang keluarga. Kakak saya sudah menikah dan tidak tinggal bersama kami lagi, nenek saya sudah meninggal, saya lebih sering di kamar, ibu di kamarnya, bapak saya di ruang keluarga. Sekarang kami tidak lagi berebut acara tv kesukaan kami, tidak ada lagi yang berebut ingin nonton Tutur Tinular atau Satria Baja Hitam (ya, walaupun memang acaranya juga sudah tidak tayang, sih). Saya pun jarang menonton tv meski sering saya nyalakan. Acara tv pun tidak semenarik dulu, saya lebih sering memangku laptop atau membaca buku walaupun tv sedang menyala. Saya rindu acara tv yang dulu, saya juga rindu berebut remote tv seperti dulu. Entah mengapa, sekarang remote tv jhampir selalu tidak saya temukan saat saya sedang ingin menonton tv. Padahal sudah tidak berebut remote tv lagi.

Ada hal menarik yang saya petik di sini, bahwa berbagi dan berkumpul bersama keluarga itu baru terasa menyenangkan jika sudah tidak terjadi lagi. Dulu saat tv kami masih satu, kami masih sering berkumpul di satu ruangan. Sekarang kami sudah jarang menonton tv di satu ruangan lagi, selain karena sudah ada tv di kamar masing-masing, juga karena acara tv yang sudah tisak semenarik dulu lagi. Memang begitulah hidup, kadang berbagi itu indah walau pada mulanya ada sedikit ketidakrelaan, kadang memiliki itu tidak menyenangkan karena menjadi sendiri dan tidak lagi merasakan arti berbagi.



#CeritaDariKamar #12

Belum ada Komentar untuk "TV dan Berbagi"

Posting Komentar

Iklan Bawah Artikel