Smart Phone - Diary Ayuk Hartini
...

Smart Phone

Pada era yang serba maju dan teknologi yang semakin canggih ini, smart phone sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia. Mungkin bagi sebagian besar orang, hal pertama yang dilakukan saat membuka mata di pagi hari adalah mengecek smart phone, pun hal terakhir yang dilakukan sebelum mata terpejam juga adalah mengecek smart phone. Bahkan sering juga ada beberapa orang yang seperti mendengar smart phone nya berbunyi dan buru-buru mengecek padahal tidak ada pesan atau telepon yang diterima, saya, salah satunya.

Saya adalah salah satu pengguna smart phone Blackberry sejak 2011, saya menggunakan smart phone ini alasannya sederhana : tuntutan kebutuhan. Kebutuhan untuk berkomunikasi melalui sms/telepon, juga kebutuhan untuk eksis di dunia maya (twitter, facebook, dll). Dulu saya pecandu berat fitur BBM (Blackberry Messenger), setiap ada waktu saya selalu bertukar pesan dengan teman BBM saya, update status BBM, juga update DP (Display Picture) BBM. Saya juga mendapat beberapa teman dari luar negeri melalui BBM, dari Jepang, salah satunya. Teman BBM saya yang berdarah Jepang ini benar-benar penggila Blackberry, dia mempunyai sekitar 5 atau 6 buah Blackberry. Saat saya tanya mengapa dia membeli hingga sebanyak itu, dia bilang karena dia sangat jatuh cinta pada Blackberry, dia selalu ingin up to date dengan tipe Blackberry terbaru, juga dengan fitur-fitur di dalamnya, bahkan dia mempunyai motto : No Blackberry, No Life.

Kemudian pada suatu hari saat saya sedang berada di dalam kendaraan umum, saya melihat seseorang mengutak-atik hand phone nya dengan asyik. Hand phone nya merk Cina, bukan smart phone, tapi dia terlihat sangat senang dan terus menerus memutar lagu India dari hand phone nya sambil ikut menyanyi menirukan lirik lagu tersebut yang saya yakin dia sendiri tidak mengerti artinya. Tapi dia sangat enjoy, bahkan ketika saya mengeluarkan Blackberry saya yang (menurut saya) lebih canggih dan lebih bagus dari hand phone dia, dia sama sekali tidak menghiraukan, bahkan melirik pun tidak. Dia tetap saja menyanyi menirukan lagu yang keluar dari hape Cina miliknya, dalam hati saya bertanya : “ini hape saya yang jadul atau orang ini yang ga ngerti, sih?” 

Sungguh sangat bertolak belakang, ada orang yang tergila-gila dengan gadget hingga membeli lebih dari satu agar selalu up to date, ada juga orang yang sama sekali tidak menghiraukan tipe hand phone yang dimiliki. Kemudian satu yang saya pelajari dari kejadian tersebut, kebahagiaan bukan ditentukan oleh seberapa canggih gadget yang dimiliki, tapi seberapa bersyukur orang tersebut dengan apa yang dimiliki.

#CeritaDariKamar #4

Belum ada Komentar untuk "Smart Phone "

Posting Komentar

Iklan Bawah Artikel