Tempat Sampah
Kebersihan adalah
sebagian dari iman.
Bagi saya, salah satu hal wajib yang harus ada di dalam
kamar adalah tempat sampah. Selain karena menjaga kebersihan adalah sebagian
dari iman, juga karena biar saya tidak perlu keluar kamar untuk membuang
sampah, cukup buang di tempat sampah kamar dan jika sudah penuh baru di buang
di belakang rumah, untuk dibakar atau dipendam.
Saya meletakkan tempat sampah saya di dekat ranjang saya,
saya tidak kwawatir akan bau karena yang saya buang di tempat sampah ini adalah
sampah kering, seperti kertas dan plastik. Tempat sampah saya berwarna
hijau, mengingatkan saya akan slogan Go Green, apa hubungannya? Hehe.
Sampah mengingatkan saya bahwa setiap benda di dunia mempunyai
masa dan usia, ada masanya benda masih bisa dipakai dengan baik, tapi saat
benda tersebut sudah rusak dan tidak bisa dipakai, berarti masa dan usia benda
tersebut sudah habis, harus dibuang dan digantikan dengan benda lain. Contoh :
Kertas yang sobek atau penuh dengan coretan, akan dibuang karena sudah tidak
berfungsi lagi, usia kertas tersebut sudah habis, akan dibuang dan digantikan dengan kertas lain. Piring yang pecah menandakan usianya sudah habis, sudah
tidak bisa dipakai lagi, maka harus berakhir di tempat sampah dan digantikan
oleh piring baru. Tapi jika hati yang sobek atau pecah, apakah itu juga
menandakan bahwa usianya sudah habis juga? Menurut saya tidak, karena hati yang
sobek dan pecah bukanlah sampah, tapi perasaan yang sedang jatuh (down), tempatnya bukan di tempat
sampah, melainkan di hati lain yang akan menampung dan membantunya untuk bangkit lagi. Setuju? J
#CeritaDariKamar #19
tong sampah, bisa di bilang sahabat terbaik yang siap menampung semua curahan dari penghuni kamar. Asalkan tak ada bau berarti yang rancuni diri, ku kira tak masalah. Sampah lebih dari sebagian masalah, bener gak ayuk?
BalasHapus#rajin_nulis
sampah lebih dari bagian masalah, harus pintar memilah, mana sampah yang harus dibuang dan mana yang masih bisa didaur ulang. :)
BalasHapus